Benar kiranya
jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ayat-ayat Al Qur’an
yang diturunkan di abad ke 7 masehi (di mana ilmu pengetahuan belum berkembang)
ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan
oleh manusia.
Sebagai contoh
ayat di bawah ini :
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“ Maka pada
hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang sesudahmu.” (Q.S 10:92)
Maurice
Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia
menemukan keganjilan yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya.
Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al Qur’an, ternyata Ramses II ini
adalah Fir’aun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah SWT ketika sedang mengejar
Nabi Musa as. Injil dan Taurat menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam, tetapi
hanya Al Qur’an yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah
swt sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al
Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu
Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al
Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan
inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Sejak
terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara
terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa
mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal
abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu
pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu
kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang
dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta
sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad
ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta
senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini
dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika
mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika,
menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Ini tentulah hanya secuil keajaiban Al-Quran. Segudang
keajaiban kitab suci wahyu Allah SWT ini belum banyak yang terpecahkan oleh
kemampuan otak manusia yang sangat terbatas.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya
hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila
seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih
kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”
“Sebaik-baik kalian
adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an.” (HR Imam At Turmudzi dari
Ustman bin Affan RA hadist hasan sahih)
“Perumpamaan orang
beriman yang membaca Al Qur’an bagaikan utrujah (sejenis jeruk) yang aromanya
harum dan rasanya manis. ...” (HR Muttafaqqun ‘Alaih)
“Bacalah Al Qur’an.
Sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat.”(HR Imam
Muslim dari Abu Umamah RA)
Allah pun berfirman dalam surat cintaNya,
“Sesungguhnya Al
Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar
gembira bagi orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar.” (Al Isra’ :9)
Subhanallah, betapa
agungnya surat cinta yang Allah kirimkan untuk kita itu. Bahkan membacanya
adalah ibadah. Adakah alasan bagi kita untuk tidak membacanya ? Menjadi
evaluasi juga bagi kita apa kita hanya sekedar membacanya saja tanpa memahami
atau bahkan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitabullah itu. Sudahkah kita
menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk kita dalam menyusuri belantara kehidupan
kita ini ?
Al Qur’an akan membawa kita
untuk semakin dekat dengan Rabb kita. Mari kita sama-sama berbenah diri untuk
menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup kita. Hingga tutur kata kita,
langkah kita, nafas kita, perbuatan kita sampai akhlak kita pun adalah Al
Qur’an. (by:Yasmin Zahera)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar