Pages

Ads 468x60px

Labels

FMI FMIPA UNNES

FMI FMIPA UNNES

Jaringan Rohis Mipa Nasional

Jaringan Rohis Mipa Nasional

Senin, 29 Oktober 2012

The Miracle of Al Qur’an


Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi (di mana ilmu pengetahuan belum berkembang) ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.
Sebagai contoh ayat di bawah ini :
Diselamatkannya Jasad Fir’aun
“ Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu.” (Q.S 10:92)
Maurice Bucaille dulunya adalah peneliti mumi Fir’aun di Mesir. Pada mumi Ramses II dia menemukan keganjilan yaitu kandungan garam yang sangat tinggi pada tubuhnya. Dia baru kemudian menemukan jawabannya di Al Qur’an, ternyata Ramses II ini adalah Fir’aun yang dulu ditenggelamkan oleh Allah SWT ketika sedang mengejar Nabi Musa as. Injil dan Taurat menyebutkan bahwa Ramses II tenggelam, tetapi hanya Al Qur’an yang kemudian menyatakan bahwa mayatnya diselamatkan oleh Allah swt sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.


Langit yang mengembang (Expanding Universe)
Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47)
Menurut Al Qur’an langit diluaskan/mengembang. Dan inilah kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.
Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”.
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
Ini tentulah hanya secuil keajaiban Al-Quran. Segudang keajaiban kitab suci wahyu Allah SWT ini belum banyak yang terpecahkan oleh kemampuan otak manusia yang sangat terbatas.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah s.a.w. bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.” 
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al Qur’an.” (HR Imam At Turmudzi dari Ustman bin Affan RA hadist hasan sahih)
“Perumpamaan orang beriman yang membaca Al Qur’an bagaikan utrujah (sejenis jeruk) yang aromanya harum dan rasanya manis. ...” (HR Muttafaqqun ‘Alaih)
“Bacalah Al Qur’an. Sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat.”(HR Imam Muslim dari Abu Umamah RA)
Allah pun berfirman dalam surat cintaNya,
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberi petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira bagi orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (Al Isra’ :9)
Subhanallah, betapa agungnya surat cinta yang Allah kirimkan untuk kita itu. Bahkan membacanya adalah ibadah. Adakah alasan bagi kita untuk tidak membacanya ? Menjadi evaluasi juga bagi kita apa kita hanya sekedar membacanya saja tanpa memahami atau bahkan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitabullah itu. Sudahkah kita menjadikan Al Qur’an sebagai petunjuk kita dalam menyusuri belantara kehidupan kita ini ?
Al Qur’an akan membawa kita untuk semakin dekat dengan Rabb kita. Mari kita sama-sama berbenah diri untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup kita. Hingga tutur kata kita, langkah kita, nafas kita, perbuatan kita sampai akhlak kita pun adalah Al Qur’an. (by:Yasmin Zahera)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam Ukhuwah sobat FMI ^_^