KAP dan SIMABA FMIPA UNNES 2013
"Membentuk Generasi Enterprener Prestatif" bersama Ust. Rich Moslem
Rasulullah adalah salah satu enterprener dan kita menjadi enterprener bukan karena kita ingin kaya namun karena mengikuti jejak Rasullah ^_^
rahasia kunci sukses Rasulullah dalam berbisnis yang berkelanjutan serta dilingkupi keberkahan.
Pertama, menjadikan bekerja sebagai sarana menuju surga. Bekerja bukan semata-mata mencari penghidupan yang lebih layak di dunia, akan tetapi betul-betul diniatkan untuk mencari sarana bekal ibadah kepada Allah swt. Dengan demikian, pekerjaan yang kita lakukan sekaligus juga merupakan ibadah.
Kedua, tidak pernah main-main dengan kejujuran dan kepercayaan. Karena dua hal tersebut salah satu kunci keberhasilan. Dengan kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan dan dengan itu hubungan bisnis dan lainnya akan menjadi lebih berjangka panjang.
Ketiga, berfikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan. Usaha harus dikembangkan dengan pandangan yang jauh kedepan dengan prinsip berkelanjutan dengan mengatasi berbagai perubahan zaman yang terjadi. Bagi pebisnis sejati, perubahan bukan untuk dihindari, akan tetapi peluang dan tantangan yang harus dimenangkan.
Keempat, memiliki perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai secara jelas. Rasulullah selalu merencanakan pekerjaan dengan baik dan melakukannya dengan ketekunan, keuletan dan kecerdasan untuk mencapai sukses.
Kelima, Memperhatikan karyawan dengan lebih baik sebagai sumberdaya utama sebuah usaha. Dalam satu hadis Rasulullah menyampaikan pentingnya memperhatikan pekerja dengan anjuran memberikan gaji dengan kiasan sebelum kering keringatnya. Ini menunjukkan kejelian dalam mengelola SDM untuk diperhatikan secara baik dan tidak semata-mata dilihat sebagai objek perusahaan
.
Keenam, mengembangkan usaha dengan sinergi yang baik. Contoh yang diberikan Rasulullah adalah kerjasamanya dengan Siti Khotijah dalam bisnis yang menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan usaha yang jauh lebih cepat dengan bersinergi, dimana Nabi saw mempunyai keahlian dan Siti Khotijah sebagai pemilik modal.
.
Keenam, mengembangkan usaha dengan sinergi yang baik. Contoh yang diberikan Rasulullah adalah kerjasamanya dengan Siti Khotijah dalam bisnis yang menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan usaha yang jauh lebih cepat dengan bersinergi, dimana Nabi saw mempunyai keahlian dan Siti Khotijah sebagai pemilik modal.
Ketujuh, semua pekerjaan dilakukan dengan kasih sayang dan cinta. Dengan demikian tidak ada unsur keterpaksaan dalam menjalankan setiap keputusan dalam pengembangan usaha. Dengan kecintaan, pekerjaan juga dapat dilakukan lebih total untuk mengoptimalkan segala kemampuan yang dimilikinya.
Kedelapan, pandai bersyukur dan berucap terima kasih atas apa yang diperoleh. Dengan bersyukur kita dijanjikan oleh Allah untuk ditambah. Atas ini, pengusaha akan menjadi lebih tenang atas semua yang terjadi. Jika ketenangan diperoleh, keputusan yang diambil juga akan lebih komprehensif dalam mengatasi semua persoalan.
Kesembilan, selalu berusaha menjadi yang paling bermanfaat bagi yang lainnya. Model ini dapat dilakukan dengan memberikan sebagaian keuntungan (rizqi) yang diterimanya bagi fihak lain yang berhak baik dalam bentuk zakat, infaq maupun sodaqoh. Dalam konteks sekarang, menjalankan fungsi sosial usaha melalui corporate social responsibility (CSR).
Salah satu caranya dengan rajin sholat dhuha ^_^
اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ